Sebuah Nama, Sebuah Cerita

Keluarga Khairil Ashran T

Salam..

Berawal dari sebuah cinta dan pengorbanan dua insan dunia yang saya sayangi. Pada Jum'at malam 26 Januari 1996, di dalam tangisan dan luapan emosi dari alam, saya dilahirkan. Dilahirkan sebagai anak kedua, adik dari seorang kakak, dan cucu dari kakek nenek. Khairil Ashran Triana, itulah nama pilihan dari orang tua saya. Sebuah nama, sebuah cerita.

Singkat cerita, karena tuntutan pekerjaan, saya lebih banyak bersama dengan kakek dan nenek ( dari ibu ). Tetapi, hal tersebut bukan menjadi alasan untuk putusnya komunikasi antar orang tua dan anak. Lalu, terinspirasi menjadi dokter karena alm. kakek. Orang tua pun selalu mengingatkan, shalat dan belajar. Menjadi pribadi yang diam dan non-aktif di dalam sekolah. Terus mencari segala sesuatu yang berbau kedokteran.

Apa daya, tiba masa SMA dan penentuan jurusan, saya dimasukkan pada jurusan IPS.
Puzzle itu telah saya susun sejak saya masih tk hingga saat itu, sebuah surat yang dituliskan oleh alm. kakek terdapat di samping saya, lantas seseorang membuka pintu. Angin menjatuhkan puzzle tersebut, dan menerbangkan surat itu.

Mungkin, saya adalah sosok introvert -kata orang banyak-, tetapi setelah kejadian itu saya tidak ingin angin yang menjatuhkan puzzle dan menerbangkan surat itu, menjadi sebuah halangan. Mungkin iya sulit, mungkin iya mudah, menurut saya, perubahan itu adil, ada mudahnya ada sulitnya.

Setelah menutup pintu yang terbuka itu, akhirnya saya kembali menyusun puzzle tersebut, dibantu oleh sebuah ingatan akan surat yang entah kemana, saya pun kembali menuliskannya. Semuanya berbeda, puzzle maupun surat, tetapi tujuannya tetap satu "kesuksesan".

Mencari banyak referensi tentang bidang kesehatan, akhirnya saya menemukan ketertarikan pada sebuah kata, kata tersebut "psikologi". Terus mencari sebuah harapan, sosok introvert pun mulai saya tutupi dan mencoba pada sosok ekstrovert -walaupun tidak sepenuhnya berhasil-. Hingga saat ini pun, saya masih berusaha untuk menutupi kepribadian yang terus melekat, ialah pesimistis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar